- Back to Home »
- Psychology »
- Pengalaman Mengenai Sensasi Dan Persepsi
Posted by : Unknown
March 17, 2013
Kali ini saya akan berbagi pengalaman
tentang sensasi dan persepsi dalam kehidupan saya, tapi sebelumnya saya akan
berikan sedikit tambahan pengetahuan mengenai sensasi dan persepsi. Agar pembaca
tidak salah persepsi.
Sensasi adalah
tahap pertama stimuli mengenai indra kita. Sensasi berasal dari kata“sense” yang
artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak
memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali
berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera
dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima
alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera
penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari
dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar
diindera oleheksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari
dalam diindera oleh ineroseptor(misalnya, system peredaran darah). Gerakan
tubuh kita sendiri diindera oleh propriseptor(misalnya, organ vestibular).
Persepsi merupakan
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari
persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor
situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun
pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari
proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar
gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari
persepsi.
Pembedaan persepsi dengan sensasi
Istilah persepsi sering dikacaukan
dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima
otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang
berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang
berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja
yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang
kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan kenangan di masa lalu
saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.
Pengalaman
saya tentang sensasi dan persepsi
pengalaman 1:
Berdasarkan teori sensasi dan persepsi
di atas, saya akan mencoba menceritakan pengalaman pribadi saya dihubungkan
dengan teori tersebut. Saya sewaktu berlibur di Berastagi. Saya sangat senang
jika waktu liburan dapat saya habiskan untuk menikmati wisata alam seperti
contohnya di daerah pegunungan. Berhubungan dengan teori sensasi dan persepsi
di atas, pengalaman saya tersebut dapat dijadikan contoh. Sensasi dan persepsi
pasti berhubungan dengan indra yang dimiliki manusia antara lain
hidung,telinga,lidah,kulit,mata dsb. Indra tersebut berfungsi untuk memberikan
suatu sensasi. Dalam pengalaman saya, sensasi yang muncul yaitu suhu yang
dingin, karena saya berada pada daerah yang memiliki temperatur rendah. Hal
tersebut dapat dirasakan, karena kulit kita sangat sensitif terhadap suhu di
luar. Selain itu, pada orang yang tidak terbiasa berada di daerah dingin,
mungkin juga akan mudah terkena flu. Sedangkan hubungannya dengan persepsi
terhadap sensasi yang saya rasakan adalah, saya menjadi bersemangat untuk
melakukan aktivitas, karena orang cenderung akan lebih banyak bergerak di
tempat yang dingin, untuk menjaga agar suhu tubuh tetap hangat. Namun, ada pula
yang berhubung dengan suhu dingin tersebut, orang itu menjadi mudah mengantuk
dan ingin tidur. Hal ini disebabkan sensasi dan persepsi yang muncul pada
setiap orang pasti berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
pengalaman 2:
Ini adalah pengalaman saya sewaktu masih
dibangku SMP, saya sering dipaksa sepupu saya nemeni dia nonton film-film horror.
Karena dia memang sangat suka nonton film yang berbau horror. Dan karena dia juga,
saya jadi agak penakut. Waktu itu saya pernah terbangun, sekitar jam 2 malam
gitu, terus saya keluar dari kamar, untuk ke kamar mandi. Tidak berapa lama
kemudian saya ngeliat ada bayangan hitam dari kejauhan di dekat ruang tamu kami
berjalan aneh dan perlahan mendekat kearah saya berdiri, saya spontan lari ke
kamar kembali dan ketakutan. Dan ternyata bayangan itu adalah sepupu saya
sendiri, yang masih belum sepenuhnya sadar, sehingga jalannya sedikit aneh. Dari
pengalaman saya, didapat sensasinya adalah ketika saya melihat bayangan hitam berjalan
mendekat di malam hari. Dan tentu saja persepsinya bayangan gelap itu adalah
hantu. Kenapa saya bisa berfikir bahwa itu adalah hantu, itu karena faktor
lingkungan saya, sepupu saya yang sering menonton film horror sehingga saya
mengingat, bahwa disering di film horror itu, bayangan-bayangan aneh adalah
hantu.
Pengalaman 3:
Waktu itu ketika saya menginap di hotel
Panghegar Bandung, di hotel tersebut menyediakan fasilitas santai seperti kafe,
dan disana terdapat penyanyi kafe juga. Ketika saya duduk santai sambil
mendengar sang penyanyi melantunkan lagu indahnya, seketika itu juga bulu kuduk
saya naik, alias merinding. Hal itu disebabkan oleh suaranya yang sangat bagus,
dan semua orang yang disana pun
memberinya tepuk tangan yang sangat meriah. Jadi dari kasus diatas, saya
mendapatkan sensasi ketika mendengar suara penyanyi tersebut, karena bulu kuduk
saya sampai merinding , maka persepsi saya bahwa suara dia indah dan sangat
bagus.